Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Gelar Wayang Kulit Tonjolkan Tokoh Punta Dewa, Diharapkan Bondowoso Tentram

Kasatpol PP bersama Ki Bambang Tri Bawono serta asinten II dan semua undangan

Bondowoso, Ulas.co.id – Dalam Upaya sosialisasi gempur rokok ilegal, pihak Bea Cukai bersama Pemerintah Kabupaten Bondowoso gelar pertunjukan seni wayang kulit di Pendopo Kabupaten Bondowoso. Sabtu (02/12/2023) malam.

Diketahui, wayang kulit dengan lakon “Bondowoso Pinuju Wahyu Katentreman” atau Bondowoso Menuju Petunjuk Ketentraman kali ini, dibawakan oleh dalang Ki Bambang Tri Bawono asal Kabupaten Blitar Jawa Timur.

Dalang wayang kulit Ki Bambang Tri Bawono

Dimana, sang Dalang menonjolkan tokoh utama pewayangan Punta Dewa atau Yudistira yang termasuk dalam tokoh kebaikan pandawa lebih tepatnya saudara sulung dari lima pandawa.

“Prabu Punta Dewa ini memiliki kejujuran hati yang putih dan bahkan saat darahnya mengucur juga berwarna putih. Oleh sebab itu diharapkan Bondowoso memiliki pemerintah dan rakyat yang putih jujur sehingga mampu menciptakan ketentraman,” ujarnya.

Dalang wayang kulit asal Kabupaten Blitar ini juga menjabarkan, jika pewayangan ini sama halnya dengan para ulama’ yang menyampaikan tauladan dengan menceritakan kebaikan dan keburukan.

“Wayang itu sebetulnya berbicara dua hal tentang kebaikan dan tidak kebaikan, bernorma dan tidak bernorma, tentang sehat dan tidak sehat dan sebagainya. Dua hal ini harus selaras, dengan keselarasan, kita akan bisa menjaga dunia ini lebih damai,” ungkapnya.

Kasatpol PP Bondowoso Slamet Yantoko saat berikan sambutan

Sementara itu, pengampu kegiatan, Kasatpol PP Bondowoso Slamet Yantoko menyampaikan, pagelaran wayang kulit ini merupakan giat tematik potensi seni yang memang sudah lama tidak digelar di Bumi Ki Ronggo ini.

“Dalam sosialisasi kali ini, kami menggunakan tematik, dimana ada pengembangan seni budaya, olah raga maupun komunitas di dalamnya,” kata Slamet Yantoko.

Selain itu menurutnya, terselenggaranya pagelaran beberapa seni termasuk wayang kulit ini merupakan masukan dari masyarakat bahwasannya di Bondowoso sudah lama tidak diadakan kesenian wayang kulit.

“Kita semaksimal mungkin berupaya untuk bisa memfasilitasi semua kesenian yang atas kebutuhan masyarakat. Terlebih, ini merupakan wujud kecintaan kita terhadap tanah air beserta seluruh kebudayaan dan seni yang ada,” pungkasnya. (Yus)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *