Baru Dilantik Kepala Bapenda Bondowoso Gercep Dorong Optimalisasi PBB dan BPHTB untuk Perkuat PAD 2025

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bondowoso Slamet Yantoko saat usai rapat koordinasi berama Sekda Asisten dan camat se-kabupaten bondowoso (foto dok: Yusi Ulas.co.id)
Bondowoso, Ulas.co.id — Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus berupaya memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah penurunan dana transfer dari pemerintah pusat. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bondowoso, Slamet Yantoko, menegaskan bahwa optimalisasi penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas keuangan daerah menjelang tahun anggaran 2025.
Baca juga: https://ulas.co.id/sekda-bondowoso-apresiasi-tiga-kecamatan-capai-100-pajak-siapkan-strategi-kolaboratif-tingkat-desa/
Hal tersebut disampaikan Slamet Yantoko usai menghadiri rapat bersama Sekretaris Daerah dan para camat se-Kabupaten Bondowoso. Kamis (6/11/2025) di Sabha Bhina Sekretariat Pemkab setempat.
Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya sinergi lintas perangkat daerah untuk memastikan target PAD dapat tercapai bahkan melampaui capaian tahun sebelumnya.
“Dengan adanya pengurangan dana transfer pusat, kita harus lebih kreatif dan maksimal dalam menggali potensi daerah. Salah satu fokus utama kita adalah peningkatan penerimaan dari PBB dan BPHTB,” ujar Slamet Yantoko.
Baca juga: https://ulas.co.id/bupati-hamid-wahid-tekankan-integritas-dan-inovasi-dalam-pelantikan-pejabat-pimpinan-tinggi-pratama-bondowoso/
Menurutnya, sebagian kegiatan yang bersumber dari PAD saat ini sudah berjalan, namun masih diperlukan optimalisasi pada sektor-sektor pajak daerah agar program prioritas dapat terus berlanjut di tahun mendatang.
Ia juga meminta para camat untuk berperan aktif mengawal realisasi PBB di wilayah masing-masing, serta memperkuat koordinasi dengan kepala desa. Dengan komunikasi yang baik antara kecamatan dan desa, diharapkan capaian PBB dapat terealisasi maksimal sebelum akhir tahun.
“Saya sudah sampaikan kepada para camat bahwa urusan PBB dan BPHTB ini menjadi bagian dari kinerja kecamatan. Kita harus bekerja sama agar potensi pajak yang ada bisa tergali optimal dan memberikan dampak langsung bagi pembangunan,” tambahnya.
Baca juga: https://ulas.co.id/bondowoso-mantapkan-diri-sebagai-kota-pencak-silat-yang-damai-dan-berprestasi/
Slamet juga mengakui bahwa masih terdapat sejumlah kendala di lapangan, seperti faktor sosial dan politik, serta kebutuhan pendukung bagi petugas pemungut pajak. Namun demikian, pihaknya tetap optimistis target PAD tahun ini dapat dikejar melalui kerja keras bersama dan dukungan penuh dari seluruh elemen pemerintahan.
“Realitas memang tidak selalu 100 persen, tapi kita harus optimis dan berupaya maksimal. Saya berharap menjelang akhir tahun ini, capaian PBB bisa segera dilunasi agar target PAD 2025 dapat terpenuhi,” jelasnya.
Baca juga: https://ulas.co.id/zulkifli-hasan-tegaskan-ekonomi-pancasila-dan-persatuan-jadi-fondasi-ketahanan-pangan-nasional/
Sebagai langkah lanjutan, Bapenda Bondowoso akan melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap capaian PBB dan BPHTB di tingkat desa dalam waktu dekat. Selain itu, Slamet Yantoko juga menegaskan komitmen untuk terus menggali potensi-potensi baru yang bisa meningkatkan PAD Kabupaten Bondowoso.
“Kita akan terus memetakan potensi daerah yang belum tergarap. Harapannya, Bondowoso dapat semakin mandiri secara fiskal dan pembangunan daerah bisa berjalan berkesinambungan,” pungkasnya. (Yus)

