Bondowoso Cetak Sejarah: 219 Desa Telah Bentuk Pokja Kampung KB, Siap Wujudkan Keluarga Berkualitas

Sekretaris Daerah Bondowoso Fathur Rozi dan Kepala Dinas Sosial P3AKB bondowoso Anisatul Hamidah saat rapat penguatan kapasitas KB dan saat di konfermasi beberapa media (foto dok: Yusi Ulas.co.id)

Bondowoso, Ulas.co.id – Sekda Bondowoso Fathur Rozi: “Bangun Kabupaten Dimulai dari Keluarga. Itulah Jalan Terbaik Menuju Masa Depan” Kabupaten Bondowoso kembali menegaskan komitmennya dalam membangun peradaban yang kuat melalui keluarga. Rabu (10/9/2025) bertempat di aula ruang kopi Robusta 1 Sekretariat Pemkab setempat.

Dalam kegiatan Penguatan Kapasitas Pengelola Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), Sekretaris Daerah Bondowoso Fathur Rozi, memberikan pandangan yang mendalam dan menyentuh tentang makna strategis keluarga sebagai titik tolak pembangunan daerah.

“Kalau kita ingin membangun Bondowoso yang maju, berkualitas, dan sejahtera, maka bangun dulu keluarganya. Karena di situlah semua dimulai: nilai, pendidikan, kesehatan, hingga ketahanan sosial. Semua tumbuh dari keluarga,” tegas Sekda Fathur Rozi.

Dari Keluarga Menuju Kabupaten yang Kuat.
Dalam arahannya, Sekda menyampaikan bahwa membangun dari keluarga bukan sekadar pendekatan programatik, melainkan filosofi dasar yang harus dipegang seluruh pemangku kepentingan.

“Jangan kita bicara kabupaten kalau keluarga masih rapuh. Jangan bicara kemajuan kalau struktur dasarnya belum kuat. Kampung KB inilah wadah strategis yang memadukan peran masyarakat dan pemerintah dalam satu gerakan nyata,” lanjutnya.

Kampung KB: Sinergi, Bukan sekedar seremoni.
Fathur Rozi juga menegaskan bahwa pembentukan Pokja Kampung KB di 219 desa se-Kabupaten Bondowoso bukan hanya prestasi administratif, melainkan langkah awal untuk implementasi nyata di lapangan.

“Ini bukan sekadar sudah terbentuk atau sudah ada SK. Ini soal bagaimana kita benar-benar menghadirkan perubahan melalui data, pendampingan, kader yang aktif, dan masyarakat yang sadar dan terlibat,” katanya.

Kolaborasi Lintas Sektor: Semua Bergerak, Semua Terlibat

Dalam kesempatan tersebut, Sekda mengapresiasi kerja keras Dinas Sosial P3AKB, pemerintah kecamatan dan desa, serta seluruh organisasi masyarakat dan lembaga vertikal yang telah turut andil dalam memperkuat Kampung KB.

“Bondowoso tidak bisa dibangun oleh satu pihak. Kita bangun bersama: pemerintah, tokoh agama, organisasi masyarakat, Kementerian Agama, BKKBN, semua harus bergandengan tangan. Itulah kekuatan kita,” tegasnya.

Pesan Sekda: Keluarga Adalah Investasi Masa Depan. Di akhir arahannya, Sekda Fathur Rozi menitipkan satu pesan penting kepada seluruh peserta dan masyarakat.

“Kalau kita ingin mewariskan sesuatu yang besar untuk Bondowoso, wariskanlah keluarga yang kuat, berpendidikan, sehat, dan harmonis. Karena keluarga yang berkualitas hari ini, adalah Bondowoso yang hebat di masa depan,” terangnya.

Bondowoso membuktikan: Pembangunan yang dimulai dari keluarga bukan sekadar slogan, tapi sebuah gerakan kolektif yang membentuk masa depan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah menyampaikan, bahwa Bondowoso kembali mencatatkan langkah gemilang dalam pembangunan keluarga dan pemberdayaan masyarakat desa. Sebanyak 219 desa di seluruh wilayah Bondowoso telah resmi membentuk Pokja Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah melalui SK Bupati.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah, dalam agenda penguatan kapasitas Pokja Kampung KB hari ini.

“Alhamdulillah, seluruh desa di Bondowoso sudah memiliki Pokja Kampung KB dengan legalitas yang jelas melalui SK Bupati. Ini bukti komitmen daerah dalam membangun keluarga yang berkualitas dari tingkat desa,” ujarnya.

Kampung KB: Pilar Kesejahteraan Keluarga dan Data Terpadu
Dari 219 desa tersebut, Kampung KB diklasifikasikan ke dalam tiga kategori perkembangan:
Berkembang: 63 desa
Mandiri: 40 desa
Berkelanjutan (kategori tertinggi): 116 desa
Kampung KB kategori berkelanjutan menjadi model ideal karena telah memenuhi berbagai indikator keberhasilan. Tak hanya memiliki data keluarga yang lengkap dan mutakhir di pusat informasi Rumah DataKu, namun juga telah berjalan optimal dalam aspek kelembagaan, kaderisasi, organisasi, hingga pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara rutin.

“Data yang tersedia sangat lengkap. Kita bisa melihat berapa jumlah ibu hamil, balita, baduta, pasangan usia subur, hingga pasangan calon pengantin di masing-masing desa. Bahkan hasil Pendataan Keluarga (PK) juga terintegrasi di Rumah DataKu. Ini sangat membantu perencanaan program,” ungkapnya.

Masa Depan Cerah: Pokja Kampung KB Jadi Motor Penggerak Desa

Anisatul Hamidah juga menegaskan, bahwa keberadaan dan fungsi Pokja Kampung KB akan terus diperkuat. Penguatan kapasitas para kader dan pengurus Pokja menjadi prioritas agar seluruh desa bisa naik kelas menuju kategori berkelanjutan, dengan sistem kerja yang terstruktur, kolaboratif, dan berdampak nyata pada masyarakat.

“Jika Pokja Kampung KB berjalan optimal, maka kita tidak hanya memiliki data yang kuat, tetapi juga program-program yang tepat sasaran. Kampung KB akan menjadi jantung dari pembangunan keluarga sejahtera di desa,” tutupnya.

Bondowoso Menjadi Role Model Nasional. Dengan pencapaian luar biasa ini, Kabupaten Bondowoso layak menjadi contoh nasional dalam hal pengelolaan dan penguatan Kampung KB berbasis data dan masyarakat. Semangat kolaborasi antara pemerintah daerah, desa, dan masyarakat menjadi kunci sukses yang patut diapresiasi dan direplikasi secara luas. (Yus)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *