Bondowoso Jadi Sorotan Jawa Timur: Festival Dewi Cemara 2025 Resmi Dibuka, Desa Wisata Tembus 10 Besar

Bupati bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid beserta Wabup As’ad Yahya Safi’i dan kepala Disparbudpora Bondowoso Mulyadi saat acara Dewi Cemara di alun-alun RBA Kironggo (foto dok: Yusi Ulas.co.id)

Bondowoso, Ulas.co.id – Suara semangat desa menggema dari ujung timur Pulau Jawa. Kabupaten Bondowoso resmi menjadi semangat desa menggema dari ujung timur Pulau Jawa. Kabupaten Bondowoso resmi menjadi tuan rumah pembukaan Festival Dewi Cemara 2025, ajang bergengsi tingkat Provinsi Jawa Timur yang mempertemukan 30 nominator desa wisata terbaik dari seluruh kota dan kabupaten se-Jatim. Jumat (22/8/2025) bertempat di Alun-alun RBA Kironggo.

Tak hanya sebagai tuan rumah, Bondowoso juga membuktikan kualitasnya dengan berhasil masuk dalam 10 besar nominator Desa Wisata Bersih 2025, sekaligus mengukuhkan diri sebagai pionir penggerak desa berbasis potensi lokal, budaya, dan keberlanjutan.

Festival yang Bukan Sekadar Hiburan. Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso menegaskan bahwa Festival Dewi Cemara bukan sekadar ajang seremonial. Ia adalah ruang kolaborasi konkret antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam membangun desa yang tangguh dan mandiri melalui pariwisata.

“Festival ini adalah cerminan semangat masyarakat desa yang kreatif, mandiri, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal. Melalui Dewi Cemara, kita ingin memastikan desa wisata mampu menjadi motor penggerak ekonomi rakyat,” tegas Bupati Hamid Wahid.

Dua Destinasi Andalan Bondowoso. Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Mulyadi, dua desa wisata unggulan dipilih setelah seleksi ketat dari delapan desa budaya di Bondowoso, berdasarkan kriteria kebersihan, profesionalisme pengelolaan, dan keberlanjutan:

1. Teduh Glamping – Desa Sumber Wringin
Mengusung konsep wisata alam berpadu kenyamanan modern, menawarkan sensasi menginap di tengah suasana alam pegunungan yang asri.

2. Wisata Organik – Desa Lombok Kulon
Menyuguhkan wisata edukatif berbasis pertanian organik, kekuatan UMKM, dan budaya lokal yang tetap lestari.

“Alhamdulillah, Bondowoso sudah masuk seleksi 10 besar dari 30 nominator se-Jatim. Dua desa ini adalah yang terbaik dari delapan desa budaya kami. Dengan kriteria penilaian yang ketat, kami optimis bisa masuk 5 besar. Insya Allah, kita bisa,” ungkap Mulyadi dengan penuh harapan.

Tak Hanya Kompetisi, Tapi Gerakan Bersama. Festival Dewi Cemara 2025 bukan hanya lomba, tapi juga panggung pembelajaran dan inovasi desa. Dalam rangkaian acaranya juga digelar:

Kompetisi Virtual Tour Wisata dan Lomba Stand Terbaik Desa Wisata.
Sarasehan Desa Wisata bersama komunitas dan narasumber dari Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Pariwisata

Dewi Cemara: Gerakan Menuju Desa Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera.

Digagas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT RI), konsep Dewi Cemara mendorong desa-desa untuk membangun pariwisata dengan pendekatan:

Cerdas: Warga desa mampu mengelola wisata berbasis teknologi dan inovasi.
Mandiri: Desa menggerakkan ekonomi lokal secara mandiri.
Sejahtera: Tujuan akhir: kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa.

Program ini mencakup pengembangan wisata alam, budaya, kuliner, dan UMKM, dengan dukungan dari BUMDes, pelatihan masyarakat, hingga promosi digital.
Bondowoso Menuju Puncak, Dari Desa untuk Indonesia.

“Dengan semangat gotong royong dan inovasi lokal, Bondowoso menunjukkan bahwa kemajuan Indonesia dimulai dari desa. Lewat Teduh Glamping dan Wisata Organik, kabupaten ini tak hanya bersaing tapi juga menginspirasi,” pungkasnya.

Dari desa, untuk bangsa. Bondowoso siap berdiri di antara yang terbaik. Bukan hanya di Jawa Timur, tapi di panggung nasional.”

Pengumuman 5 besar desa wisata akan disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur pada puncak acara festival. Masyarakat pun menanti, dengan harapan besar dan langkah yang mantap.

Bondowoso tidak hanya menjadi tuan rumah Festival Dewi Cemara. Bondowoso menjadi rumah bagi masa depan desa wisata Indonesia. (Yus)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *