Launching Klinik Pertanian Bondowoso Inisiasi Program Hexa Helix Tuntaskan Problem Petani

Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso didampingi Pj. Sekda dan kadis DPKP, komisi IV DPRD Bondowoso, Kejaksaan, Polri, Kodim 0822 saat launching klinik pertanian di desa pakuniran kecamatan Maesan (foto dok: Yusi Ulas.co.id)
Bondowoso, Ulas.co.id – Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) kabupaten Bondowoso launching klinik pertanian di kios Pertanian UD Hasanah Desa Pakuniran Kecamatan Maesan pada Selasa, (10/06/2025).
Launching dengan tagline “Tuntaskan Masalah Petani Bondowoso Berkah” kali ini untuk mengatasi berbagai problem seputar pertanian yang dialami petani perorangan maupun kelompok yang terfasilitasi oleh Pemerintah.
Gelar ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati dan jajarannya, wakil ketua 1 serta sejumlah anggota DPRD, pihak pengampu terkait lain dan segenap perwakilan petani peroranga juga kelompok tani se Kabupaten Bondowoso.
Disampaikan, Bupati Abd Hamid Wahid, launching Klinik Pertanian ini merupakan pola terintegrasi mungkin di Tapal Kuda di Jawa Timur atau bahkan di tingkat Nasional yang baru terinisasi pertama kali di Bondowoso.
“Dengan ini, kita berharap dapat meneguhkan pertanian dan perkebunan sebagai modal dasar yang mampu menjadi sendi dan pilar ekonomi di Bondowoso,” harapnya.
Menurutnya, dasar di beberapa tempat dinamisasi Poktan dan Gapoktan yang kemudian bisa menjelma menjadi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lain seperti, badan usaha milik desa maupun koperasi.
“Saya kira dengan koperasi program properti Merah Putih yang sedang diluncurkan oleh pemerintah pusat dapat kita sinergikan dengan dinamika yang ada di klinik pertanian ini,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas DPKP, Hendri Widotono menyebutkan, peluncuran klinik pertanian ini merupakan program hexa helix yang melibatkan kolaborasi berbagai pihak untuk kesejahteraan petani.
“Saat ini kita launching perdana di UD Hasanah yang secara bertahap akan kita buka juga di tiap kios desa se kabupaten Bondowoso,” ucapnya.
Hendri menyebut, untuk pelayanan klinik pertanian ini ada 12 pelayanan diantaranya,
1. Konsultasi dengan ahli pertanian berpengalaman
2. Informasi hama dan penyakit
3. Analisis kesuburan tanah
4. Penyuluhan dan pelatihan untuk petani
5. Rekomendasi penggunaan pupuk dan pestisida yang tepat
6. Pembaharuan data ERDKK untuk pupuk subsidi
7. Menerima usulan calon lahan untuk disuransikan
8. Pembaharuan data digital
9. Pemutakhiran kelembagaan pertanian
10. Fasilitator serapan gabah bulog
11. Fasilitator kemitraan petani
12. Konsultasi agribisnis
Oleh karenanya, lanjut kadis DPKP, diharapkan dukungan penuh dari masyarakat utamanya petani agar ke depan dapat mendulung dan menggunakan layanan Klinik Pertanian ini dengan bijak. (Yus)