Pawai Budaya Tingkat Pelajar di Harjabo ke-206 Jadi Cerminan Harmoni dan Kebangkitan Budaya Bondowoso

Wakil Bupati Bondowoso As’ad Yahya Safi’i saat sambutan dan melepas peserta pawai budaya di Hari Jadi Bondowoso yang ke 206 (foto dok: Yusi Ulas.co.id) 

BONDOWOSO, Ulas.co.id – Ribuan pelajar dari seluruh penjuru Bondowoso membanjiri jalanan kota dalam gelaran Pawai Budaya Pelajar yang spektakuler, Selasa (19/8/2025).

Kegiatan ini menjadi sorotan utama dalam peringatan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) ke-206 tahun 2025, sekaligus menjadi panggung megah bagi pelestarian budaya lokal yang dikemas penuh edukasi, kreativitas, dan semangat kebersamaan.

Dengan tema “Harmoni Budaya Menuju Bondowoso Berkah” kegiatan yang dipusatkan di kawasan pusat kota ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, dengan penuh khidmat.

“Budaya bukan sekadar warisan, tetapi kekuatan hidup yang menyatukan kita sebagai bangsa dan daerah. Melalui pawai ini, kita tidak hanya merayakan keberagaman, tapi juga membangun karakter generasi muda Bondowoso yang cinta tanah air dan bangga akan jati dirinya,” tegas Wabup As’ad dalam sambutannya.

Pawai Budaya ini tidak hanya menghibur masyarakat, tetapi juga menginspirasi. Ribuan warga yang memadati rute pawai tampak antusias menyaksikan setiap penampilan, menandakan bahwa budaya masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

“Bondowoso Berkah bukan hanya slogan. Ia adalah cita-cita kolektif yang dibangun dari harmoni, kebanggaan akan budaya sendiri, dan semangat gotong royong. Kami yakin, dari budaya, Bondowoso akan tumbuh menjadi daerah yang kuat, sejahtera, dan bermartabat,” tutupnya.

Lebih dari 6.000 siswa dari 50 sekolah yang terdiri dari 32 SD/MI, 9 SMP/MTs, dan 9 SMA/SMK/MA ikut ambil bagian. Mereka menampilkan ragam busana adat, tarian tradisional, hingga atraksi budaya yang mencerminkan kekayaan etnis, sejarah, dan identitas Bondowoso sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, menyampaikan bahwa pawai ini bukan hanya agenda seremonial, tetapi juga menjadi sarana strategis dalam mendorong pelestarian budaya lokal melalui pendekatan pendidikan dan partisipasi generasi muda.

“Kami ingin budaya lokal Bondowoso dikenali, dicintai, dan dijaga oleh anak-anak kita sendiri. Inilah investasi peradaban. Melalui kegiatan ini, mereka belajar langsung nilai-nilai gotong royong, toleransi, sportivitas, dan tentunya, cinta budaya,” ungkapnya.

Tak hanya peserta, para guru dan orang tua juga terlibat aktif dalam persiapan maupun pelaksanaan pawai. Hal ini menunjukkan sinergi nyata antara dunia pendidikan, keluarga, dan pemerintah daerah dalam menciptakan ruang ekspresi budaya yang positif dan membangun. (Yus)

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *