Pemprov Jatim Gelar Meeting UGGP Perkuat Sinergi dan Kalaborasi Bersama Stakeholder Ijen Geopark

(foto Yusi) Kepala BP4D Bondowoso mewakili PJ. Bupati saat berikan sambutan acara Meeting Ijen Unisco Global Geopark dihotel Padis Bondowoso

Bondowoso, Ulas.co.id – Dalam rangka memperkuat Sinergi dan Kalaborasi Stakeholder Ijen Geopark pasca penetapan sebagai Unesco Ijen Geopark Pemprov Jatim gelar Meeting ijen UGGP Berlangsung di Hotel Grand Padis Kabupaten Bondowoso, Selasa (28/11/2023) malam.

Sesuai makna Geopark yakni mensejahterakan masyarakat, serta pengembangan GEOPARK bertujuan mewujudkan pelestarian warisan geologi (GEOHERITAGE) Keragaman Geologi ( GEODIVERSITY) keaneka ragaman hayati ( BIODIVERSITY) dan keragaman budaya (Cultural Diversity).

Baca juga: https://ulas.co.id/promosikan-budaya-pertama-kali-disparbudpora-bondowoso-gelar-ggb/

Hal tersebut di lakukan bersama-sama antara pemerintah dan pemangku kepentingan melalui upaya koservasi, Edukasi, dan pembangunan berkelanjutan serta pemberdayaan sosial Ekonomi Masyarakat .

Geopark ijen mampu tumbuh dengan cepat, karena konsep Geopark selaras dengan konsep pembangunan yang sebelumnya sudah di canangkan oleh Kabupaten Bondowoso yaitu pengembangan pariwisata berbasis alam (EKOTOURISM).

Dalam sambutannya, Pj Bupati Bondowoso melalui Kepala BP4D Farida M,Si menyampaikan, Keselarasan ini juga di dukung program pembangunan dan SDM yang memang sejak awal sudah dipersiapkan untuk pengembangan pariwisata.

Baca juga: https://ulas.co.id/bangkitkan-gairah-perekonomian-masyarakat-disparbudpora-bondowoso-gelar-karnival-ijen-kaldera-di-kawasan-ijen/

“Saat ini Pemerintah Kabupaten Bondowoso Berupaya kuat untuk mempertahankan status UGG IJEN GEOPARK, melalui sinergitas Program kegiatan yang ada di beberapa perangkat Daerah untuk mendukung keberlanjutan program pengembangan Ijen Geopark,” jelasnya.

PJ. Bupati juga mengatakan, Pada tahun 2023 Program pengembangan di lakukan melalui pengembangan sarana prasarana Destinasi Wisata. Peningkatan kapasitas SDM Pariwisata, perbaikan insfrastruktur jalan, pengelolaan persampahan, pemasangan rambu jalan dan pelatihan keterampilan bagi UMKM.

Pihaknya juga menyampaikan, pada Tahun 2024, upaya yang di lakukan di prioritaskan untuk memenuhi rekomendasi UNESCO yaitu penguatan promosi dan konservasi peningkatan visibilitas dan kemitraan, kemudahan akses kunjungan dan penguatan berjenjang.

Hal tersebut disampaikan melalui tema “Penguatan Sinergi dan Kalaborasi Stakeholder Ijen Geopark Pasca Penetapan Sebagai Unesco Global Geopark,”

“Kedapan, kami berharap akan tercipta sinergitas pentahelix yang harmonis antar seluruh pemangku kepentingan, sehingga akselerasi perwujudan dalam memuliakan bumi dan mensejahterakan manusia semakin mendekati kenyataan,” terangnya.

Dalam hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bondowoso menyadari bahwa masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi termasuk sarana dan prasarana yang ada di kawasan Ijen Geopark, dikarenakan keterbatasan anggaran APBD Kabupaten.

“Akan tetapi kami tetap semangat untuk meningkatkan pembangunan melalui peran serta dan partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di semua sektor harus terus berkelanjutan,” ujarnya.

(foto Yusi) Kepala Sub Koordinator Pariwisata, Koperasi dan UKM Pemprov Jatim didampingi oleh Kadisparbudpora Bondowoso saat diwawancarai media di hotel Grand Padis

Sementara itu, Nurareni Widi Astuti Kepala
Sub Koordinator Pariwisata, Koperasi dan UKM
Bappeda Provinsi Jatim menjelaskan, hal tersebut merupakan referensi pertama adalah proses wajib yang harus diikuti dan ditetapkan oleh UNESCO bagi seluruh Indonesia.

“Artinya ke depan ini persiapan-persiapan yang sudah di lakukan agar tetap mempertahankan Ijen Geopark dan bisa menyandang atau mempertahankan, status UGG nya ini harus memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan dengan menindaklanjuti hasil sidang konsil kemarin,” terangnya.

Lanjut Nurareni, Revalidasi tersebut adalah salah satunya tindaklanjut hasil rekomendasi dari setiap hasil kemarin, yang jelas yang pertama ada tiga poin besar yang harus dilakukan ke depannya.

“Pertama untuk rekomendasi, kemudian yang kedua adalah akses story Unisco Ijen Geopark kemudian yang ketiga memperkuat kelembagaannya, kemudian kolaborasinya ini juga harus diperkuat ke depan dengan seluruh stakeholder, jadi forum hari ini adalah merupakan bagian untuk rekomendasi dari Unesco Ijen Geopark agar bisa terus menyandang status UGGP nya,” ungkapnya.

Ia juga berharap kedepannya harus terus berkoordinasi berkolaborasi dengan seluruh Stakeholder yang terkait, tidak hanya di unsur level Pemda saja, sinergi antara Pemerintah Provinsi dan kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.

“Tapi juga dengan unsur-unsur lainnya yang ada di luar pemerintah tentang pemangku kawasan, BKSDA, Taman Nasional yang terlibat di dalam proses pengelolaan dan pengolahan Ijen Geopark,” pungkasnya. (Red)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *