Wamentan Hadiri Festival Lomba Duren (Tani Fest) di Bondowoso

Wamentan RI Sudarsono dan Kak Toan Juara 1 saat terima hadiah trophy serta uang pembinaan dari kementerian (foto dok: Yusi Ulas.co.id)

Bondowoso, Ulas.co.id – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan RI) Sudarsono didampingi Anggota DPR RI Gerindra Suma’il, DPD RI, Ning Haya, Plh Sekda Bondowoso Haeriah Yuliati menghadiri Festival lomba Duren yang lakukan oleh pemuda tani (Tani Fest) Bondowoso. Minggu malam (05/01/2025) bertempat di Paseban Alun alun RBA Ki Ronggo.

Menurut Wamentan, festival lomba duren ini kadang perlu supaya sebagai ajang promosi.

“Memang semua ada sosmed juga bisa diiklankan, festival seperti ini tentunya banyak orang datang banyak orang nyubak akhirnya orang bisa langganan. Saya dukung kalau perlu semua kabupaten setiap tahunnya adakan festival tani seperti ini,” ungkapnya.

Kita kedepannya, lanjut Wamentan RI. Duren kita itu beragam kemudian yang makan juga banyak orang itu senang banyak duren itu pasar ekspor itu sangat besar.

“Kita ingin betul betul exspor duren itu, kita bisa promosiin dan bisa exspor keluar negeri seperti ke China. China itu butuh duren yang banyak sekali, jadi kita ingin mendokrak di China agar duren kita di terima oleh mereka,” ujarnya.

Sehingga, kata Wamentan, lebih banyak lagi orang orang untuk semangat makan duren karena itu enak.

“Selain itu orang jadi happy dan juga menghasilkan uang,” terangnya.

Sementara itu, menurut pemenang juara 1 lomba Duren di Bondowoso yakni, Istana Duren Kak Toan dari Desa Jambesari Kecamatan Jambesari DS Kabupaten Bondowoso, menjelaskan bahwa dirinya sangat bangga mengangkat duren di Bondowoso.

“Saya sangat bangga sekali bisa mengangkat duren lokal di Desa Jambesari yang sudah menjadi juara 1, karena duren di Bondowoso disepelehkan,” katanya.

Kak Toan panggilan akrabnya yang ia juga sebagai Kasun di desanya mengatakan bahwa ada beberapa cara khusus cara panennya yang berkaitan dengan masa tanam.

“Terutama masa panen tidak ambil petikan kecuali untuk pengiriman ke luar pulau, kalau untuk komsumsi masyarakat Bondowoso di ambil dari jatuhan yang di ikat di pohonnya rasa pasti beda. Nah yang saya tampilkan di acara ini adalah Duren Si Bajul namanya, rasanya pahit manis ada banyak pahitnya ketimbang manisnya ,” terangnya.

Kedepan pihaknya akan mengajak Para petani duren di Bondowoso untuk bisa mengembangkan lagi dan bagus lagi duren lokal Bondowoso.

“Untuk masa musim duren ketemunya hanya ada beberapa tantangan.

“Yaaa kalau duren itu sudah besar dan ikat diatas lalu ada angin rasa durennya itu hambar,” pungkasnya. (Yus)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *