250 Anak di Bondowoso Ikuti Program Gendongan (Gerakan Bunda Mendongeng Anak)
Bondowoso, Ulas.co.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Bondowoso gelar program Gendongan (gerakan bunda mendongeng kepada anak) yang diikuti oleh 250 anak.
baca juga: https://ulas.co.id/pemuda-kreatif-sekarputih-gelar-ngopi-ngobrol-inspiratif-bersama-kkn-kelompok-20-iai-at-taqwa/
Baca juga: https://ulas.co.id/ketua-tim-kemenangan-02-prabowo-gibran-di-bondowoso-gelar-tasyakuran-bersama-relawan/
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Bondowoso Taufan Restuanto menyampaikan bahwa dalam program tersebut pihaknya mengandeng Dinas Pendidikan dan Diskominfo juga IGTKI ,GOP TKI , Guru TK, SD, PAUD dan KB se-Kabupaten Bondowoso juga pengawas dan penilik.
Baca juga: https://ulas.co.id/jelang-ramadhan-pj-bupati-bondowoso-antisipasi-lonjakan-harga-di-pasar/
Baca juga: https://ulas.co.id/pj-bupati-bondowoso-kunjungi-gudang-tembakau-milik-cv-trisno-adi/
“Semua stakeholder yang berkaitan agar mereka menyaksikan kegiatan mendongeng yang diikuti oleh 250 anak. Sebenarnya ini adalah bagian dari kegiatan rutin bulanan dari program gendongan, yaitu gerakan bunda mendongeng kepada anak,” terangnya, Kamis (29/02/2024).
Baca juga: https://ulas.co.id/pj-bupati-bondowoso-hadiri-pembukaan-rapat-rekapitulasi-hasil-perhitungan-perolehan-suara-pemilu-2024/
Taufan juga mengatakan bahwa dalam materi dongeng hari ini adalah khusus tentang fabel, namun pihaknya menyisipkan materi tentang pelecehan seksual dengan kemasan yang bisa dipahami oleh anak melalui dongeng atau nyanyian.
“Ya kita sisipan materinya, misalnya anggota badan mana atau anggota tubuh mana yang bisa disentuh dan tidak boleh disentuh, ini merupakan langkah awal dari penanggulangan seksual,” ungkapnya.
Baca juga: https://ulas.co.id/pj-bupati-bondowoso-berikan-penghargaan-pada-kapolres-atas-reaksi-cepat-perlindungan-perempuan-dan-anak-ppa/
Menurutnya, sisipan materi pelecehan seksual ada bagian-bagian tubuh yang boleh disentuh teman ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh temannya.
“Misalkan kemudian yang dibungkus baju itu tidak boleh, itu disampaikan dalam bentuk disisipkan dalam dongeng. Kemudian juga dalam lagu-lagu misalnya nyanyian, tangan boleh disentuh karena tidak ditutupi pakaian,” paparnya.
Baca juga: https://ulas.co.id/pj-bupati-didampingi-pj-sekda-resmikan-pusat-pembelanjaan-kds-di-bondowoso/
Selain dari sisipan materi tentang pelecehan seksual pihaknya juga memberdayakan UMKM.
“Kami juga bersama teman-teman Dispusip memberdayakan UMKM, hari ini ada 250 anak yang ikut dengan pendamping dan wali murid sekitar seribu orang, jadi saya undang mereka untuk jualan dihalaman,” ujarnya.
Baca juga: https://ulas.co.id/polres-bondowoso-meringkus-seorang-pria-yang-tega-melakukan-pencabulan-kepada-anak-tirinya/
Menurut Taufan, jika mereka tidak diberi tempat akan membahayakan anak-anak, jika harus jajan dipinggir jalan.
“Harapan saya suasana aman saat istirahat dongeng anak-anak jajannya dihalaman kantor, kemudian berimbas pada UMKM bisa menambah penghasilan,” ungkapnya.
Baca juga: https://ulas.co.id/polisi-ringkus-pemilik-studio-foto-siswi-magang-prakerin-diperkosa-di-tempat-praktek/
Menurut salah seorang penjual es Potong asal Dadapan mengaku bahwa pihaknya dihubungi orang Dispusip bahwa ada kegiatan mendongeng.
“Saya dihubungi orang kantor sini, karena ada kegiatan mendongeng. Alhamdulillah dagangan saya laris,” katanya.
Ia menyampaikan dengan harga per potong es tersebut seharga Rp.1500, 5000 hingga 8000 biasanya dari pagi hingga sore laku sekitar 300 potong.
“Alhamdulillah ini masih setengah hari sudah laku 400 potong, terimakasih kepada pegawai dikantor ini yang sudah memberi ijin berjualan disini,” pungkasnya. (Yus)