Puluhan Aksi Demo Damai Usut Tuntas Kasus Kredit Fiktif, APH Sebut Ada Dugaan Keterlibatan Oknum Dinas di Bondowoso

Kajari Bondowoso dan Nurul Jamal Habaib saat suasana aksi damai (foto dok: YUSI Ulas.co.id)

Bondowoso, Ulas.co.id – Puluhan warga korban kasus dugaan kredit fiktif oleh salah satunya Perbankan BUMN Bondowoso, APH Sebut ada dugaan keterlibatan oknum Dinas terkait dalam kasus ini. Demo aksi damai berlangsung di depan kantor Kejaksaan Negeri Bondowoso, Kamis (19/9/2024).

Aksi damai digelar untuk meminta kepastian hukum tentang kasus tersebut, dimana permintaan itu ditujukan kepada aparat penegak hukum (APH) Kejaksaan Negeri Bondowoso.

Nurul Jamal Habaib selaku Koordinator aksi damai menyuarakan tentang tuntutan-tuntutan yang diminta oleh korban kasus dugaan kredit fiktif.

Melalui orasinya Habaib yang ia juga berprofesi sebagai Pengacara menyampaikan dan menyerukan tentang korban yang jumlahnya sampai ratusan orang. Permintaan yang diminta pun ingin keadilan ditegakkan oleh Kejaksaan Negeri setempat.

Lewat orasi tersebut, puluhan warga itu melantunkan doa agar para penegak hukum bisa terketuk hatinya dalam memberikan keadilan terhadap kasus tersebut.

“Kami hadiahkan doa buat kalian dan kami ingin Kejaksaan Negeri ini mengusut tuntas kasus kredit fiktif yang memakan korban hingga ratusan orang ini,” ujarnya.

Habaib juga menjelaskan, lewat kredit fiktif tersebut warga yang jumlahnya tidak sedikit mengalami kerugian, baik kerugian materil maupun dampak sosial, seperti data yang dicatut oleh oknum-oknum dari salah satu perBankan di Bondowoso.

Kehadiran puluhan warga itu meminta agar APH segera menindak lanjuti kasus tersebut.

“Kami minta kepada APH segera mengusut tuntas dan menangkap maling itu,” ungkapnya.

Sementara, Kajari Bondowoso, Dzakiyul Fikri menanggapi hal tersebut memberikan ruang bagi para korban untuk memberikan aspirasinya tentang kasus dugaan kredit fiktif itu.

Kajari menjelaskan, sejauh ini dengan adanya kasus dugaan kredit fiktif itu pihak Kejaksaan Negeri Bondowoso telah sampai pada proses penyidikan.

Dengan adanya dukungan dari pihak korban kasus dugaan kredit fiktif tersebut, Kajari mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh para pihak korban.

“Saya pastikan kami bersih, kami semangat dengan adanya dukungan ini,” terangnya.

Ditambahkan, Kajari Bondowoso merasa prihatin dengan adanya kasus dugaan kredit fiktif tersebut, dimana menurut ia kasus yang saat ini telah masuk ke proses penyidikan itu, merupakan kasus yang aneh bagi penegak hukum. Pasalnya, masih ada saja orang yang menindas dengan modus-modus tertentu, salah satunya pencurian data pribadi.

“Terus terang saya prihatin, kok bisa ada orang yang berkeinginan seperti ini, siapa pelakunya nanti kita ungkap dengan sendirinya,” tegasnya.

Melihat adanya kasus dugaan kredit fiktif yang diduga dilakukan oleh salah satu Bank ternama di Bondowoso tersebut, Kajari merasa ada kejanggalan dengan adanya kasus tersebut.

Dua orang di antaranya korban pencurian data identitas diri (foto dok: YUSI Ulas.co.id)

Data pribadi perseorangan yang dijadikan umpan oleh oknum-oknum tersebut masih menyisakan sejuta misteri.

“Pertama, data yang seharusnya privasi, kini terkuak menjadi sebuah ajang memperkaya diri sendiri,” jelas Kajari.

Akibat mencuatnya dugaan kasus kredit fiktif tersebut banyak korban dari orang-orang yang tidak tahu menahu tentang data yang disalahgunakan.

Kajari Bondowoso, saat memberikan ruang kepada para korban membeberkan jika pihak Kejaksaan bakal terus mengusut tuntas kasus tersebut.

Bahkan, Kajari mempertaruhkan pangkat dan jabatannya untuk terus melangkah demi menegakkan keadilan di wilayah hukum Kabupaten Bondowoso.

Hingga saat ini, pihak Kejaksaan Negeri terus memproses adanya kejanggalan dalam dugaan kasus kredit fiktif itu.

Sejatinya, pihak Kejaksaan mendapat dukungan dari masyarakat agar dalam penanganan kasus tersebut bisa secara bijak dan cepat memberikan kepastian hukum. (Yus)

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *