Serius Tangani Perkawinan Dini, Pemkab Bondowoso Gelar “WORKSHOP” dengan Tajuk “Implementasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak”

Bupati Bondowoso saat berikan sambutannya di acara workshop implementasi perda pencegahan Perkawinan anak (foto dok: Yusi Ulas.co.id)

BONDOWOSO, ULAS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menunjukkan keseriusannya dalam mencegah perkawinan usia dini dengan bertajuk “Workshop Implementasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak” yang digelar di Hotel Ijen View Bondowoso. Rabu (7/5/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid menyampaikan, bahwa Peraturan Daerah (Perda) ini adalah komitmen nyata untuk melindungi hak-hak anak.

“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Ini bentuk komitmen kita bersama agar Bondowoso menjadi kota yang aman dan layak bagi anak-anak,” ujarnya.

Menurutnya, angka dispensasi kawin anak di Bondowoso di Ijen masih cukup tinggi. Kondisi ini menjadi sinyal keras bagi semua pihak agar tidak membiarkan praktik perkawinan dini terus berlangsung.

“Perkawinan anak berdampak pada kekerasan rumah tangga, putus sekolah, dan kemiskinan. Anak-anak yang menikah dini kehilangan masa depan mereka. Dan ini akan menjadi beban bagi keluarga serta negara,” terangnya.

Bupati juga mengatakan, bahwa Pemerintah Daerah telah menyiapkan sejumlah regulasi seperti Perda Layak Anak dan Perda Pencegahan Perkawinan Anak.

Namun, dirinya menegaskan bahwa regulasi tidak akan berarti jika tidak didukung oleh semua elemen masyarakat.

“Tanpa keterlibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh stakeholder, maka Perda ini hanya akan menjadi aturan di atas kertas,” tegas Abdul Hamid Wahid.

Dirinya juga menyoroti Kecamatan Ijen sebagai salah satu wilayah dengan angka perkawinan anak tertinggi di Bondowoso.

Bupati Hamid Wahid menekankan, pentingnya menjadikan regulasi sebagai budaya yang tumbuh dan dipahami secara kolektif.

“Perubahan tidak cukup lewat aturan, tapi juga budaya. Kita harus menanamkan pemahaman ini bersama-sama,” ujarnya.

Ditambahkan, bahwa pemkab telah menyusun sejumlah program yang selaras dengan regulasi yang ada.

Menurutnya, Workshop ini menjadi wadah untuk menghimpun masukan dan memperkuat koordinasi antara pihak.

“Kita jaga anak-anak kita. Karena merekalah penerus anak bangsa,” pungkasnya. (Yus)

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *