Upaya Turunkan Stunting, IKBI PTPN XII Ijen Salurkan Ratusan Gram Susu Bubuk

Ikatan Keluarga Besar Istri Karyawan (IKBI) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII kebun Kalisat Jampit, bersama pihak Puskesmas, perkuat jaringan kesehatan antar lingkungan sekitar perusahaan PTPN XII wilayah Kecamatan Ijen.

Ketua IKBI PTPN XII Kebun Kalisat Jampit Nur Wijayanti Suciyoko (tengah kerudung coklat) saat asesment efaluasi bantuan pada gelar JCE Peduli (24/10)

Bondowoso,ulas.co.id,- Ikatan Keluarga Besar Istri Karyawan (IKBI) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII kebun Kalisat Jampit, bersama pihak Puskesmas, perkuat jaringan kesehatan antar lingkungan sekitar perusahaan PTPN XII wilayah Kecamatan Ijen.

Terpantau, IKBI melaksanakan kontribusi program Pemerintah dalam penurunan angka stunting sampai dengan saat ini, sudah menyumbangkan ratusan liter susu kepada masyarakat sekitar ijen.

“Selain susu, kami rutin melaksanakan beberapa program kesehatan bersama melalui posyandu dengan membantu makanan 4 sehat 5 sempurna secara rutin,” kata ketua IKBI PTPN XII kebun Kalisat Jampit, Nur Wijayanti Suciyoko.

Hal ini disampaikannya usai gelar Java Coffee Estate (JCE) Peduli di afdeling Kaligedang dan Kalisengon desa Kaligedang, kecamatan Ijen pada Selasa, (24/10/2023).

Menurut Nur Wijayanti Suciyoko, IKBI ini bukan hanya memiliki tusi dalam bidang kesehatan saja namun juga, mencakup kesejahteraan keluarga karyawan di PTPN XII.

“Selain memang kita mendampingi suami masing-masing, terutama dalam memberi semangat agar kinerja lebih baik, kami juga menjalankan tusi keorganisasian yang berkaitan dengan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Dimana, menurut Nur Wijayanti Suciyoko, masyarakat di wilayah Ijen ini, dominan menjadi karyawan di PTPN XII.

“Adapun yang bukan menjadi bagian karyawan pasti, itu merupakan keluarga dari karyawan. Maka dari itu, sebisa mungkin kita tidak tebang pilih dalam membantu maksimal kepada masyarakat,” ucapnya.

Menurutnya, IKBI secara kontinu melakukan asesment gerakan terhadap masyarakat utamanya kaum Ibu-ibu balita dan lansia.

“Setelah ada pemetaan dalam asesment, baru kita susun studi kerja untuk bisa melakukan bantuan dengan upaya maksimal. Hal itu kita laksanakan kontinu se bulan sekali,” pungkasnya.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *