Kolaborasi Dimomen Hari Batik Nasional Kadisparbudpora Mengapresiasi Pada Komunitas Pengrajin Batik dan Kopi Bondowoso

Kadisparbudpora Bondowoso Mulyadi saat berikan sambutan di malam acara batik di kantor sekretariat Ijen Geopark wilayah Bondowoso (foto dok: YUSI Ulas.co.id)

Bondowoso, Ulas.co.id – Dimomen Hari Batik Nasional Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Kadisparbudpora) Kabupaten Bondowoso, Mulayadi mengapresiasi kolaborasi antar Pengrajin batik dan kopi dibumi Kironggo. Rabu malam (02/10/2024) bertempat di Kantor Sekretariat Ijen Geopark wilayah Bondowoso.

Kadisparbudpora menyampaikan, apa yang menjadi bentuk dukungan dari pemerintah kegiatan pada malam hari ini dari komunitas kopi maupun komunitas pengrajin batik ini dalam rangka memperingati yang pertama hari kopi dunia yang kedua adalah hari batik nasional .

“Saya sangat mengapresiasi. Jadi apa yang diberikan oleh pemerintah kita akan memfasilitasi,” jelasnya.

Mulyadi juga mengatakan bahwa kepentingan daripada mereka baik itu industri kopi maupun industri batik yang ada di Kabupaten Bondowoso pihaknya sudah membuka ruangnya dan pintu lebar-lebar bagi pelaku kopi maupun batik untuk bisa berpartisipasi di setiap event yang dilaksanakan oleh pemerintah.

“Contoh di tanggal 5 nanti ada Sound Of Ijen Caldera Bondowoso 2024 yaitu D’Bagindas kami di situ juga membuka lapak untuk para pelaku kopi maupun pengrajin batik setelah itu kita Insya Allah di tanggal 11 ini ada Hari Olahraga Nasional Jawa Timur yang akan ditempatkan di Kabupaten bondol kami juga memberi ruang bagaimana kopi itu bisa dipasarkan dikenalkan kepada tamu-tamu kita juga termasuk batik,” ungkapnya.

Ditambahkan, Pada tanggal 19 sama 20 Oktober nanti pihaknya juga akan mengadakan Ijen Caldera Viesta.

“Nah disitu akan kita laksanakan selama dua hari dua malam tanggal 19 sampai tanggal 20 di situ ada festival layang-layang ada tak ada Ijen Caldera Viesta itu akan kita laksanakan selama 2 hari, ada motocamp ada Arokat bumi. Banyaklah kegiatan yang akan kita laksanakan sama kita juga membuka ruang kepada mereka untuk bisa berpartisipasi,” terangnya

Selain itu, pihaknya juga akan membantu mempromosikan produk-produk yang sudah dihasilkan para pelaku usaha yang ada di Kabupaten Bondowoso mempunyai ciri khas batik Bondowoso.

Pada tanggal 25 sampai 27 nanti ada festival batik kita kolaborasikan dengan festival kopi nusantara di situ ada beberapa perlombaan pertama lomba desain.

“Nanti dari juara desain itu sudah kami sepakati dengan seluruh pengrajin untuk menjadi aset Pemerintah Kabupaten sehingga bisa diproduksi secara massal oleh pengrajin yang ada di Kabupaten Bondowoso, kita juga akan mendatangkan beberapa dewan juri yang memang sudah profesional yang nantinya juga akan menilai secara khusus kualitas daripada batik Bondowoso,” ujarnya.

Kadisparbudpora Bondowoso Mulyadi saat membatik kain khas batik Bondowoso

Selanjutnya ia akan menindaklanjuti dengan beberapa pembinaan dan pelatihan bagaimana produk batik itu bisa meningkat.

“Kalau kopi kan sudah tidak diragukan lagi, ya kita sudah bisa export kualitasnya juga bisa terjamin. Tinggal promosi dan lain-lain ini yang perlu kita fasilitasi,” bebernya.

Setelah hasil perlombaan desain itu baru legalkan standing baik itu melalui Perpub maupun Perda baru kita ajukan harinya.

“Kalau sekarang apa yang mau diajukan belum mempunyai motif yang resmi batik Bondowoso, nanti kita lihat dari hasil lomba desain ini,” tuturnya.

Kemarin juga kita sepakati, lanjut Mulyadi Kadisparbudpora Bondowoso. Desainnya itu yang pertama ya harus ada muatan lokal, seperti kopi Bondowoso, Tape Bondowoso. Geopark yang juga sudah diakui dunia dengan latar belakang Pariwisata Kabupaten Bondowoso.

“Untuk kebudayaan ada singo Wulung ada topeng konah nanti dijadikan satu kesatuan di dalam desain itu, di mana yang terbaik yang sesuai kesepakatan bersama itu akan dijadikan batik khas Bondowoso,” pungkasnya. (Yus)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *