PJ. Bupati Bondowoso Hadiri Acara Abeg Rembeg Tampung Keluh Kesah Masyarakat
Pj. Bupati Bondowoso Drs Bambang Soekwanto saat berikan bantuan benih padi Jenis Empari 38 (foto: YUSI)
Bondowoso, Ulas.co.id – Pj. Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto didampingi Kodim 0822 Polres Serta Kepala Dinas Beserta Jajarannya menghadiri acara Abeg Rembeg. Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari Presiden Jokowi melalui Mentri Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso serta Dinas Pertanian pada tahun 2024. Selasa (21/05/2024) bertempat di Desa Sumber Anyar Kecamatan Jambesari DS.
Abeg Rembeg bertujuan untuk mengetahui dan mendengar langsung keluh kesah yang di hadapi masyarakat khususnya Dusun Kidul Kali, Desa Sumber Anyar Bondowoso.
Pj Bupati Bondowoso bersama Kodim, Polres tiba dilokasi Abeg Rembeg langsung menyerahkan Benih Padi Empari 38 secara Simbolis.
Dalam arahannya, Pj Bupati menyampaikan, Abeg rembeg ini sebagai tindak lanjut mentri pertanian terkait swasembada pangan karena di indonesia akan menghadapi Elnino godzila.
“Tujuannya abeg rembeg ini untuk mengetahui kendala kendala yang terjadi di masyarakat untuk menghadapi Elnino,” ujarnya.
Pj Bupati mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah hadiri acara abeg rembeg atau Urun Rembuk.
Menurut Pj Bupati, kelompok tani, para petani dan PPL, sebagai ujung tombak Pemerintah Pusat bahwa Bondowoso harus swasembada pangan.
“Kami disini berdiskusi Abeg Rembeg apa saja yang menjadi kebutuhan dan keluhan para petani,” terangnya.
Pj Bupati juga menghimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi Elnino Godzila.
“Saya himbau untuk menghadapi Elnino Godzila ini kemarau yang berkepanjangan kita mempersiapkan diri. Alhamdulillah Bondowoso diberi bantuan bibit padi Empari 38,” terangnya.
Disisi lain, Kodim 0822 Bondowoso melalui Kasdim juga menanggapi keluh kesah masyarakat.
“Akan muncul terjadi bencana alam ini nanti pengaruhnya akan berdampak pada pertanian, perkebunan dan sebagainya ini stabilitas ekonomi dan pertahanan pangan,” katanya.
Pihaknya menyampaikan, TNI ada juga program-program tentang pertahanan pangan.
“Kita sekarang ini ada program pompanisasi untuk menghadapi cuaca iklim atau cuaca Elnino atau kekeringan, kemarin kita sudah di drop oleh Kementerian Pertanian. Di Kodim sendiri ada 40 pompa,” terangnya.
Sementara itu pihak Polres juga menanggapi keluh kesah masyarakat melalui Didik terkait kelangkaan pupuk.
Kapolres melalui perwakilannya mengatakan,
untuk Polres itu hanya bisa melakukan penindakan terkait dengan penyalahgunaan pupuk, jadi untuk keterkaitan RDKK sesuai tidak sesuai nanti itu ada Dinas Pertanian yang akan melakukan pengecekan terhadap RDkK yang ada di Kabupaten Bondowoso.
“Kalau Polres apabila ada penyalahgunaan atau penyelewengan pupuk, contoh mungkin yang harusnya dijual di wilayah atau kota lain itulah baru kami bisa melakukan penindakan penangkapan terhadap distributor yang menyalahgunakan,” tegasnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Bondowoso.
“Apabila melihat penyalahgunaan maupun penyelewengan pupuk yang dijual ke di luar wilayah penjualannya tolong dilaporkan ke polres atau Polsek setempat,” pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut, PJ. Bupati Bondowoso, Asisten, Prokopimda, KasatPol PP, Camat Tlogosari, Jambesari, Pujer, semua Kades melampaui 3 Kecamatan, Kodim 0822 Bondowoso diwakili Kasdim, Perwakilan Polres Bondowoso, Babinsa, Babinkamtibmas, PPL dan perwakilan tokoh masyarakat. (Yus)