PJ Bupati M. Hadi Wawan Guntoro Target Nasional Angka Stunting 14 Persen Tahun 2024

Abdurrahman Asisten II Perekonomian Pemkab Bondowoso saat berikan paparan (foto dok: YUSI Ulas.co.id)

Bondowoso, Ulas.co.id – Penjabat Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, melalui Asisten II Perekonomian,Abdurahman , menyampaikan bahwa pemerintah memiliki target nasional angka stunting 14% pada tahun 2024, yang tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh kabupaten/kota di indonesia.

Hal itu disampaikan Abdurahman saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja TPPS Semester I dan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31. Rabu (07/8/2024) bertempat di Ruang Kopi Robusta I Pemkab setempat.

Dikatakan, hasil SSGI tahun 2022, prevalensi stunting di provinsi Jawa Timur adalah 19,2 %. sedangkan prevalensi stunting di kabupaten Bondowoso, berdasarkan hasil SSGI tahun 2022 adalah 32 % dan hasil survey SKI tahun 2023 adalah 17 %. menurun 15 % dari prevalensi tahun 2022.

Namun capaian tersebut, kata Abdurahman jangan sampai membuat lengah apalagi berhenti, untuk melakukan upaya percepatan penurunan stunting, karena faktor penyebab stunting masih terjadi.

“Khususnya, jangan sampai ada kasus stunting baru di kabupaten Bondowoso, sebagaimana cita-cita kita semua untuk mewujudkan zero new stunting. Oleh karena itu, konvergensi intervensi terhadap sasaran prioritas ,saya harap dapat berjalan secara efektif, dengan kerja sama sinergis dari TPPS dan para pemangku kebijakan,” ujarnya.

Selaras dengan itu, Anisatul Hamidah Kepala Dinas Sosial P3AKB mengatakan, bahwa pencegahan stunting hendaknya dilakukan secara kontinyu, sebagai proses panjang yang akan bermuara kepada optimalnya tumbuh kembang anak.

“Upaya ini menjadi strategis jika dihubungkan dengan dalam pidato presiden RI Joko Widodo dalam puncak hari keluarga nasional ke 31 tahun 2024 dengan tema “Keluarga berkualitas menuju indonesia emas” yang diselenggarakan oleh badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (bkkbn) dilapangan simpang lima semarang,” paparnya.

Dijelaskan, keluarga adalah unit terkecil dalam sebuah bangsa, jika keluarganya bagus maka negara akan bagus, dan keluarga menentukan kwalitas sumber daya manusia. untuk itu, saya minta upaya pendampingan ini dioptimalkan, termasuk dengan mengoptimalkan peran posyandu dan kader, sehingga pendampingan dapat dilakukan secara komperehensif, yang diharapkan berdampak pada penurunan angka stunting,” terangnya.

Disinilah peran TPPS kabupaten sangat diperlukan, untuk terus berkoordinasi dan mengefektifkan fungsi-fungsi kelompok kerja didalamnya, untuk kemudian menuangkannya dalam dokumen perencanaan perangkat daerah, menyusun rencana aksi konvergensi, serta menyusun rencana kerja masing-masing kelompok kerja TPPS kabupaten.

“Hendaknya dapat saling mendorong efektivitas dan keberhasilan penanganan stunting, maka penting untuk memastikan seluruh program percepatan penanganan stunting, terus berjalan secara berkesinambungan.

“Saya minta seluruh pihak terkait untuk mampu menjaga komitmen, serta memastikan program dan strategi yang kita canangkan bersama agar dapat berjalan secara konsisten, sehingga angka stunting dapat turun secara signifikan,” pungkasnya. (Yus)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *