Plt. Kadisnakkan Bondowoso, Terkait Kandang Komunal Akan Berkoordinasi Dengan Dispertan

PJ. Bupati Bondowoso didampingi PJ Sekda dan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan beserta semua staf Disnakkan (foto dok: YUSI)

Bondowoso, Ulas.co.id – Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bondowoso, Slamet Yantoko akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) tentang Kandang Komunal. Jumat (12/07/2024) bertempat di Disnakkan setempat.

Dalam keterangannya, Slamet Yantoko mengatakan, populasi ternaknya saat ini kurang lebih 240.000. Dan harapan Pj Bupati kedepan untuk kandang komunalnya di setiap Kecamatan ada atau di setiap desa ada.

“Harapannya Pak Pj. Bupati ada kandang komunal di tiap Kecamatan atau di tiap desa, nantinya kami akan kerjasama dan berkoordinasi dengan teman-teman di pertanian dan juga lingkungan hidup yang nantinya juga untuk mengatasi permasalahan sampah khususnya dari kotoran sapi,” ujarnya.

Slamet juga menjelaskan, gimana cara kotoran sapi itu bisa menjadi sebuah hal yang bermanfaat juga bagi masyarakat.

“Misalkan bisa menjadi biogas, hasil dari biogas itu diharapkan menjadi pupuk organik, di olah dulu baru bisa digunakan menjadi pupuk organik. Kalau langsung diberikan ke tanaman kan panas,” ungkapnya.

Untuk urine itu sebenarnya sudah ada yang ngambil tapi masih banyak urine sapi itu yang terbuang.

“Sekarang ini saja kotoran kambing ini sudah dikumpulkan oleh peternak, karena sudah ada pengepulnya yang akan mengambil kotoran kambing tersebut, hal-hal seperti ini nanti yang kita edukasi lagi kepada masyarakat bahwa meskipun itu sebuah kotoran atau air seni tapi itu juga ada manfaatnya. Sehingga bisa mensiasati atau mengatasi kelangkaan atau mahalnya pupuk kimia,” bebernya.

Ia juga mengatakan tentang minimnya petugas IB dilapangan, untuk petugas ini masih kurang tapi kalau dokter maupun medik sudah cukup tapi kalau untuk petugas IB apabila nanti Bapak Bupati menghendaki satu desa itu ada satu kandang komunal, tentunya disetiap desa ada satu petugas IB.

Sementara ini satu Kecamatan ada dua sampai tiga petugas, padahal Satu kecamatan itu ada 8 desa, kalau untuk hitungan ideal itu juga melihat dari sisi populasi ternak, kemudian lokasi dari geografis wilayah ini juga menjadi pertimbangan.

“Kemarin sudah kami sampaikan, dan sudah koordinasi bagaimana kita akan menghitung secara benar formasi yang dibutuhkan, tetapi total untuk saat ini kurang lebih 54 petugas di Bondowoso. Nah dari 54 petugas itu terdiri dari ASN kurang lebih ada 16 orang, sisanya itu non ASN,” pungkasnya. (Yus)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *