Pemkab Bondowoso Gelar Pemecah Rekor Muri Terbesar 1058 Penari Ojung SE Indonesia dan 10.000 Pengkibaran Bendera Merah Putih

PJ. Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto saat terima penghargaan penganugrahan penari Ojung Terbesar di Indonesia dari tim juri Rekor Muri Meseum Indonesia (foto dok: Yusi)

Bondowoso, Ulas.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menggelar seribu lima puluh delapan (1058) tari ojung dan pengkibaran bendera merah putih sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) yang diikuti oleh siswa-siswi pelajar Tingkat SMK, SMA, SMP, dan SD. Sabtu (13/07/2024) bertempat di alun alun RBA Ki Ronggo Bondowoso.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bondowoso, Mulyadi mengatakan, Pemecahan Rekor Muri 1058 Tari Ojung tersebut berkolaborasi antar dia Dinas, yakni Disparbudpora dan Bakesbang Bondowoso.

“Pemecahan rekor muri sebanyak Sepuluh ribu lima puluh delapan (1058) Tari Ojung diikuti oleh 38 sekolah tingkat pelajar dari SMK, SMA, SMP, dan SD di Bondowoso,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pagelaran Tari Ojung ini juga ada Sepuluh ribu (10.000) bendera merah putih.

“Sebanyak 4000 bendera akan di bagikan kepada masyarakat,” ujar Mulyadi Kadisparbudpora Bondowoso.

Mulyadi juga mengucapkan terimakasih kepada Pj. Bupati Bondowoso dan Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, OPD serta semua forkopimda, lembaga sekolah yang telah ikut serta berkontribusi dalam kegiatan pemecahan rekor Muri tari ujung Kabupaten Bondowoso dan juga perwakilan Media TV nasional, media cetak majalah Tempo dan juga media lokal Kabupaten Bondowoso yang telah berpartisipasi untuk Mencetuskan Kegiatan ini.

Ia juga mengatakan, Pelestarian seni dan budaya yaitu tari ojung yang salah satunya kebudayaan dari Kabupaten Bondowoso dan ini membuktikan bahwa Kabupaten Bondowoso.

“Sampai saat ini tetap patuh dan tunduk untuk Melestarikan Seni Budaya yang merupakan warisan dari leluhur kita, khususnya di Kabupaten Bondowoso ini,” jelasnya.

Dikesempatan yang sama Pj. Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto dalam sambutannya mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni dan budaya multikulturalisme kita adalah kekuatan yang tak ternilai dimana setiap daerah memiliki warisan budaya yang unik dan ramah yang mengalir sebagai darah kehidupan bangsa kita kesenian dan kebudayaan adalah hasil Cipta Rasa dan Karsa manusia.

Melalui upaya pelestarian dan pembelajaran dan melestarikan kebudayaan agar tetap hidup dan berkembang seiring dengan perubahan zaman.

“Saya ingin juga anak-anakku sekalian bahwa ini adalah sebuah budaya yang wajib kita lestarikan, Saya ingin nantinya generasi emas 2045 tidak hanya melalui gadget atau IT tapi juga paham dengan kearifan lokal,” tuturnya.

PJ Sekretaris Daerah Bondowoso Haeriah Yuliati dan Kadisparbudpora Bondowoso Mulyadi saat terima penghargaan penganugrahan penari Ojung Terbesar di Indonesia (foto dok: YUSI)

Pj. Bupati juga mengatakan, pada kesempatan yang sangat istimewa ini telah merayakan salah satu kebudayaan kita yaitu Tari Ojung yang merupakan bagian integral dari seni dan budaya di Kabupaten Bondowoso.

“Ojung bukan hanya sebuah tarian, akan tetapi tentang nilai-nilai budaya dan tradisi dan sebuah tradisi yang sangat bermakna dalam Bentuk doa untuk memohon hujan dah Rahmat dari tuhan melalui dari permainan dua mahluk yang saling memukul dan diiringi oleh musik gendang,” katanya.

Prestasi sebagai penari ojung terbanyak ini juga berkomitmen untuk mengandalkan, melestarikan dan mempromosikan seni tradisi kepada generasi.

“Selain itu kita juga melaksanakan pembagian bendera merah putih dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pembagian 10 juta bendera merah putih. Kegiatan ini adalah bentuk hubungan kita terhadap semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap negara,” tegasnya.

Diakhir sambutannya Pj Bupati menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso akan terus berupaya untuk melestarikan berbagai kesenian dan tarian khas, yang pertama muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah baik ditingkat SD, SMP, SMA dan SMK.

“Kegiatan seperti tidak harus melakukan ditempat umum, namun justru akan lebih bagusnya jika dilaksanakan ditempat wisata. Mari bersama- sama kita menjaga dan melestarikan seni tradisi dan budaya yang ada di Kabupaten Bondowoso, semoga kegiatan ini kita dapat lebih menghargai dan mencintai warisan budaya kita. Serta mewariskannya kepada generasi penerusnya,” pungkasnya. (Yus)

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *